Al-Qur'an

Listen to Quran

Jumat, 17 Desember 2010

Jiwaku


(Orang yang bisa mengenal jiwanya, maka dia akan mengenal Tuhanya.)

Ketika kita sendirian, kita merasakan ada diri kita yang lain, yang berada jauh di dalam tubuh kita. Ya! itulah jiwa. Apa sih, sebetulnya jiwa itu? Dalam bahasa Arab, jiwa disebut sedangkan dalam bahasa Latin ataupun Yunani, jiwa disebut nafs,anima atau psyche. Makanya, ilmu yang mempelajari kejiwaan disebut psychology atau psikologi.


Jika tidak dijaga, jiwa kita akan seperti anjing lapar. Sekali diberi daging, dia menuntut lebih banyak dan akan sulit menghentikanya. Sekali kita mengikuti kemauan hawa nafsu, maka kita akan sulit mengendalikanya. Percaya deh! Jiwa ini sering disebut nafs ammarah bissu', yaitu jiwa yang selalu memerintahkan pada keburukan. Ia menggoda kita untuk bersikap serakah, ingin dipuji, sombong dan sikap tidak baik lainnya.

Jika sudah tidak bisa mengendalikan jiwa yang liar itu, mintalah pertolongan kepada pemilik-Nya. Siapakah Dia? Ya, Allah Swt. Jika kita betul-betul menyerahkan jiwa, nafs ammarah bissu' sedikit demi sedikit akan digeser oleh nafs lawwamah.

Nafs lawwamah ini akan membuat jiwa kita lebih peka terhadap rasa bersalah, penyesalan, dan keengganan berbuat tidak baik.

Jika kita rajin menjinakkan jiwa,lama-kelamaan jiwa kita menjadi bersih. Jiwa yang bersih itu disebut nafsul muthmainnah, jiwa yang tenang. Maka bersiaplah disambut oleh Allah, seperti yang tercantum di dalam Al-Qur'an.
'Hai, jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka,masuklah ke kalangan hamba-hamba-Ku dan ke dalam surga-Ku.'(QS Al-Fajr[89]:27-30)

Asyik, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar