Al-Qur'an

Listen to Quran

Jumat, 17 Desember 2010

Cara Menjinakkan Jiwa

Berikut ada beberapa resep dari Imam Al-Ghazali untuk mengendalikan jiwa kita,..

1. Uzlah! Artinya, hidup menyendiri. Dahulu, para nabi atau sufi hidup di tempat yang sepi-jauh dari keramaian. Tetapi, menurut sebagian ulama, sekarang caranya berbeda. Beruzlah pada zaman sekarang bukan berarti pergi ke hutan yang sepi, melainkan kita harus mengasingkan diri dari lingkungan yang akan merusak kita. Memilih lingkungan yang baik akan membuat jiwa kita tenang.

2. Jaga lidah! Bicaralah yang baik atau diam. Segala yang kita ucapkan harus kita pertimbangkan dengan matang. Orang bijak bilang, ”Lidah seorang bijak terletak di bawah hatinya. Jika ucapannya selaras dengan hatinya, dia akan berbicara. Jika tidak,tidak dia akan diam. Sebaliknya, hati orang-orang bodoh berada di ujung lidahnya.” Kadang-kadang, lidah menjadi juru bicara nafsu kita, jika kita tidak mengendalikannya. Misal mengumpat, membicarakan orang, menghina, membentak atau berbohong. Semua perbuatan itu akan membuat jiwa kita semakin liar.

3. Rajin-rajin puasa! Perut kita adalah markas besar hawa nafsu. Banyak orang yang merampok gara-gara alasan perut. Atau, kita malas shalat gara-gara perut kita terlalu penuh. Jika sudah bisa mengendalikan dorongan perut, pasti kita dapat menundukkan jiwa. Selain puasa Ramadhan, cobalah biasakan puasa Senin-Kamis, atau puasa sunnah lainnya. Dijamin manjur!

4. Kurangi tidur!Imam Al-Ghazali mengatakan, “Tidur melebihi kebutuhan itu bisa mengeraskan hati dan mematikan hati.” Kadang-kadang, kita suka tidur bukan karena kebutuhan, melainkan karena kemalasan. Jika kemalasan yang datang, itu berasal dari hawa nafsu. Dan, kita harus melawannya. Sayang dong hidup yang berharga ini hanya dilewatkan dengan tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar