Al-Qur'an

Listen to Quran

Jumat, 24 Desember 2010

Sebuah Ujian


   Suatu hari Allah SWT memerintahkan Jibril menemui makhluk-makhlukNya. Pilihan pertama jatuh pada kerbau. Di siang yang panas itu, kerbau sedang berendam di sungai. "Hai kerbau, apakah kamu senangtelah dijadikan Allah SWT sebagai kerbau?"

   Masya Allah, Alhamdulillah aku bersyukur kepada Allah yang telah menjadikanku seekor kerbau, daripada dijadikan kelelawar yang suka mandi dengan kencingnya sendiri.

   Jibril lalu mendatangi kelelawar yang siang itu sedang tidur di sebuah goa. "Hai kelelawar, apakah kamu senang dijadikan Allah sebagai seekor kelelawar?" Masya Allah, Alhamdulillah aku bersyukur kepada Allah yang telah menjadikanku kelelawar ketimbang cacing. Sudah tubuhnya kecil, tinggal di tanah, jalan pun menggunakan perut."

   Mendengar jawaban itu Jibril segera menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah. "Hai cacing kecil, apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing?" Si cacing pun menjawab, Masya Allah, Alhamdulillah aku bersyukur kepada Allah yang telah menjadikanku sebagai seekor cacing, daripada aku dijadikan sebagai seorangmanusia. Bila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal shaleh, setelah mati, mereka akan disiksa selama-lamanya.

   Apa yang dikatakan cacing kecil itu sungguh membuat kita, sebagai manusia, untuk interopeksi diri. Kita patut merenungkan firman Allah dalam surat Al-Araf : 179. "Mereka (manusia) memiliki mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, mereka memiliki telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah, dan mereka memiliki hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah. Mereka seperti binatang ternak, bahkan lebis sesat lagi."

(Wallahualam Bishawab)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar